Perkembangan agama selanjutnya lebih
banyak diceritakan di wilayah Timur Tengah. Pada periode sebelum
zaman Nabi Ibrahim a.s, sebagian besar penduduk Timur Tengah merupakan pemeluk
ajaran SUNDAYANA yang dibawa oleh para murid Prabu Sindhu ke wilayah Timur
Tengah. Bukti peninggalan ajaran SUNDAYANA di Timur Tengah dapat dijumpai
hingga saat ini dalam bentuk Kuil dan bangunan-bangunan suci yang bercirikan
simbol Matahari dan Bulan (Surya dan Chandra). Namun sayangnya, sejarah
bangunan suci peninggalan ajaran SUNDAYANA di Timur Tengah ini banyak yang
disembunyikan (tidak diakui), dan sebagian lagi telah diubah menjadi bangunan
suci (tempat ibadah) dari agama yang ada saat ini.
Demikianlah ajaran SUNDAYANA
berkembang di Timur Tengah termasuk di wilayah yang disebut dengan Mesopotamia
(sekarang berlokasi di negara Irak). Berdasarkan penelitian ahli sejarah di
wilayah Mesopotamia ini berkembang kebudayaan yang disebut dengan Sumeria.
Para ahli sejarah modern berpendapat bahwa Sumer ditinggali secara permanen
dari sekitaran tahun 5.500 hingga 4.000 SM oleh orang orang non Semit
yang berkomunikasi menggunakan Bahasa Sumeria. Para ahli prasejarah
menduga bahwa kebudayaan Sumeria merupakan evolusi dari kebudayaan Samarra (Lihat
juga https://id.wikipedia.org/wiki/Sumeria). Artinya periode awal kebudayaan
Sumeria hampir bersamaan dengan periode munculnya kembali kerajaan di bumi
Nusantara pada sekitar 5.000 SM (paska tenggelamnya pusat kerajaan Atlantis di Nusantara), dengan raja pertamanya Sang Hyang
Watu Gunung Ratu Agung Manik Maya, dengan pusat
kerajaannya di daerah yang saat ini disebut dengan Parahyangan.
Hal lain yang menarik
adalah nama kebudayaan Samarra. Samar dan Ra adalah kata yang
berasal dari bahasa leluhur Nusantara (Jawa Kawi, Sunda, atau lainnya).
Contoh: di Jawa Barat ada daerah bernama Samarang (daerah Garut), di Jawa
Tengah ada kota Semarang (asal kata Samarang), di Kalimantan Timur ada kota
Samarinda (asal kata samar indah). Samarang berasal dari kata Samar
Ra Hyang; Samar = samar/gaib; Ra = cahaya; Hyang = Tuhan. Dengan demikian,
dugaan bahwa kebudayaan Samarra berasal dari Nusantara adalah hal yang masuk
akal. Dugaan ini juga diperkuat dengan hasil penelitian Prof. Arysio Santos
yang menyatakan bahwa Atlantis adalah Nusantara yang merupakan negeri asal dari
berbagai kebudayaan kuno di dunia. Temuan lain yang menguatkan dugaan bahwa
kebudayaan Sumeria berasal dari Nusantara adalah terdapatnya patung orang
bangsa Sumeria di Candhi Cheto (lihat https://sains.kompas.com/read/2012/03/30/06165575/Wajah.Sumeria.Ada.di.Candi.Jawa)
Kembali pada topik,
mengacu pada kitab Injil (Perjanjian Lama) dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim
a.s. berasal dari "Ur" salah satu kota di wilayah
Mesopotamia/Sumeria, dengan periode kehidupan beliau adalah 1.997 - 1.822 SM. Pada zaman kelahiran Nabi Ibrahim
a.s., ajaran SUNDAYANA sudah banyak menyimpang dan tidak sesuai lagi dengan
ajaran dari Prabu Sindhu yang mengajarkan paham monotheisme (percaya pada Tuhan
YME). Masyarakat Timur Tengah ketika itu banyak yang tersesat dengan
penyembahan kepada banyak dewa dan berhala, serta juga banyak berbuat
kerusakan. Pada saat itulah Tuhan YME kembali mengutus Nabi/Rasul-Nya Ibrahim
a.s. untuk memurnikan ajaran monotheisme. Nabi Ibrahim inilah yang menjadi
bapak para Nabi-nabi di wilayah Timur Tengah dan menurunkan agama-agama Samawi
(Yahudi, Kristen dan Islam).
Kisah tentang Nabi Ibrahim a.s. dapat
dibaca pada kitab-kitab suci agama Samawi (Yahudi, Kristen dan Islam).
Selanjutnya perkembangan agama di wilayah Timur Tengah paska wafatnya Nabi
Ibrahim a.s., diteruskan oleh nabi-nabi yang merupakan keturunan dari Nabi
Ibrahim a.s, antara lain Nabi Musa a.s. dengan kitab sucinya Taurat, Nabi Daud
a.s. dengan kitab sucinya Dzabur, hingga ke Nabi Yahya a.s. Disamping nabi-nabi
yang diturunkan di wilayah Timur Tengah, Tuhan juga menurunkan nabi-nabi di
wilayah India dan Cina, antara lain: Sidharta Gautama yang mengajarkan agama
Budha, dan Konfusius yang mengajarkan agama Khonghucu.
Memasuki awal zaman Kaliyuga
dalam siklus Mahayuga terakhir (diperkirakan dimulai tahun 224 SM), Tuhan
kembali mengutus wakil-Nya langsung Avatar ke-sembilan. Perihal Avatar
ke-9, di sini terdapat perbedaan pendapat. Sebagian kalangan berpendapat bahwa
Avatar ke-9 adalah Sidharta Gautama yang mengajarkan agama Budha. Namun
sebagian kalangan lagi berpendapat bahwa Avatar ke-9 adalah Nabi Isa a.s atau
Yesus yang mengajarkan agama Kristen. Untuk itu saya mencoba mengumpulkan
berbagai informasi tentang ciri-ciri dari Avatar, dan menyimpulkan bahwa Avatar ke-sembilan
tidak lain adalah Nabi Isa a.s. atau Yesus. Karena ciri-ciri Avatar adalah
di akhir kehidupannya dia tidak meninggal, melainkan dia diangkat oleh Tuhan
YME atau moksa karena tugasnya sudah selesai.
Sejarah kematian Sri Krishna sendiri
ada kerancuan, karena sebenarnya beliau tidak mati oleh panah yang menembus
telapak kaki kirinya (dianggap permati Sri Krishna) melainkan beliau pergi dan
lenyap (moksa) setelah tugasnya selesai. Demikian juga sang Avatar Isa a.s.,
beliau tidak mati karena disalib, melainkan dia dinaikkan oleh Tuhan yang
dikenal sebagai kenaikan Nabi Isa a.s. Inilah kenapa dalam catatan saya tentang
awal zaman Kaliyuga ditandai dengan kelahiran sang Avatar Isa a.s. pada tahun
224 SM.
Sidharta Gautama sendiri meskipun
bukan seorang Avatar, namun beliau adalah seorang Nabi yang diutus oleh Tuhan untuk
mengingatkan dan memurnikan ajaran Tuhan kepada masyarakat di sekitar India.
Pada masa itu ajaran agama Hindu sudah banyak menyimpang atau sudah tidak
sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Prabu Sindhu, karena terdapat jarak waktu
sekitar 4.500 tahun sejak awal penyebaran agama Hindu (Shindu) di India hingga
kelahiran Sidharta Gautama (sekitar 500 SM). Pada dasarnya agama Budha yang
diajarkan Sidharta Gautama adalah agama monotheisme (percaya pada Tuhan Yang
Maha Esa) yang mengajarkan tentang pentingnya perbaikan akhlak/ budi pekerti
dan kasih sayang, serta pengenalan kepada Tuhan YME.
Perihal kedatangan Avatar ke-9 yang
bernama Isa, sesungguhnya sudah diramalkan dan diketahui oleh para leluhur kita
penganut ajaran SUNDAYANA di bumi Nusantara, dan nama Isa Sang Avatar tertulis
dalam salah satu prasasti di Candi Borobudur. Namun sayangnya prasasti ini
tidak banyak diketahui oleh bangsa Indonesia, karena saat ini prasasti tersebut
tersimpan di museum Leiden negeri Belanda.
Kisah kelahiran, kehidupan
dan ajaran sang Avatar Isa a.s. sendiri yang dikenal saat ini, sebenarnya sudah
banyak yang dihilangkan dan diubah oleh yang disebut sebagai penguasa Roma pada
sekitar tahun 300 M, ketika agama Kristen dilegalkan di kerajaan Romawi, atau
sekitar 500 tahun paska kenaikan sang Avatar Isa a.s. Mereka juga banyak menyisipkan
doktrin-doktrin dan kepentingan-kepentingan politis pada ajaran Kristen, dengan
tujuan agar pengikut Kristiani tunduk kepada penguasa yang ada saat itu.
Sementara esensi dari ajaran sang Avatar Isa a.s sendiri tentang monotheisme
dibiaskan dengan ajaran Trinitas (Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus), ajaran
tentang kunci-kunci pengenalan kepada Tuhan YME disembunyikan, karena dianggap
dapat membahayakan kelanggengan kekuasaan kerajaan Romawi.
Hal lain yang perlu
diluruskan dari kisah sang Avatar Isa a.s. adalah tentang kematian beliau di
kayu salib.
Bagaimana mungkin seorang Avatar yang merupakan wakil langsung Tuhan bisa
disalib dan mati? Avatar hanya akan pergi/diangkat bila tugasnya di bumi sudah
selesai. Dengan demikian, sebenarnya yang disalib adalah murid beliau yang
bernama Yudas (sang pengkhianat) yang disamarkan wajahnya menjadi mirip sang
Avatar Isa a.s. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur’an Surat An Nisa : 157 berikut:
“Dan karena ucapan mereka:
"Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul
Allah", padahal mereka tidak
membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah)
orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang
berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan
tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang
dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin
bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa”.
Peristiwa penyaliban ini,
juga bukan berarti bahwa Isa a.s. sang Avatar lemah, karena sesunguhnya bisa
saja beliau melawan dengan kuasa Tuhan. Namun ini tidak dilakukan beliau,
karena ini bukan persoalan menang atau kalah, ini persoalan bagaimana mendidik
dan mengingatkan umat manusia tentang besarnya Kasih Sayang Tuhan kepada semua
mahluk-Nya, agar Ruh (Diri Sejati) semua manusia menyadari kesalahannya, dan
bersedia memilih Tuhan untuk kembali kepada-Nya. Berbeda dengan Avatar Rama dan
Sri Krishna yang melawan dengan memerangi orang-orang yang berbuat kerusakan
(Rahwana dan Kurawa), karena memang cara Tuhan mengajarkan manusia tidaklah
selalu sama dari zaman ke zaman. Tuhan Maha Tahu cara
terbaik dalam mengajarkan manusia, sesuai dengan tingkat kesadaran manusia yang
secara umum semakin baik seiring dengan perjalanan waktu/zaman.
Dengan adanya peristiwa
penyaliban ini, Sang Avatar Isa a.s juga dapat mengetahui kesetiaan para
pengikut/murid-nya yang lain, apakah dengan peristiwa penyaliban ini keimanan
mereka tidak berubah kepada Tuhan?. Beberapa hari setelah peristiwa penyaliban
ini, kemudian sang Avatar Isa a.s. menemui para muridnya. Para muridnya
terkejut dan mereka mengira bahwa sang Avatar Isa a.s telah bangkit dari
kematian, padahal sebenarnya Sang Avatar Isa a.s. tidak pernah mati. Pada
pertemuan ini, sang Avatar Isa a.s. menjelaskan semuanya, dan kemudian selama
40 hari beliau menyempurnakan ajaran-ajaran beliau kepada para muridnya yang
setia, sebelum beliau
pergi/diangkat Tuhan YME karena tugasnya di bumi sudah selesai. Hal ini
juga dijelaskan dalam Al Qur’an Surat An Nisa: 158 berikut:
“Tetapi (yang sebenarnya),
Allah telah
mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana”.
Sebelum kepergiannya, sang
Avatar Isa
a.s juga berpesan tentang akan turunnya Nabi/Rasul terakhir bernama Muhammad
disertai tanda-tanda kelahirannya.
Demikianlah setelah
sekitar 760 tahun paska kenaikan sang Avatar Isa a.s, Tuhan mengutus
Nabi/Rasul terakhir Muhammad SAW. Tanda-tanda kelahiran Nabi Muhammad SAW
sesuai dengan apa yang dikatakan sang Avatar Isa a.s. dalam pesan terakhirnya
kepada murid-muridnya yang setia, dan kemudian disampaikan lagi kepada generasi
penerusnya. Generasi penerus dari murid-murid sang Avatar Isa a.s. yang setia inilah, yang
mengetahui tanda-tanda ketika Nabi Muhammad SAW dilahirkan, dan telah
mengimaninya sejak Rasulullah dilahirkan. Mereka inilah kelompok penganut agama
Kristen yang masih memegang teguh ajaran monotheisme (Tuhan YME), mereka
memegang kitab suci Injil yang masih murni dari ajaran sang Avatar Isa a.s. Dalam beribadah
mereka mirip dengan penganut agama Islam, mereka melakukan puasa, tidak memakan
daging babi, melakukan shalat, dan perempuannya berkerudung. Sebagian ajaran
dari penganut Kristen ini masih dapat dijumpai hingga saat ini, dengan apa yang
disebut sebagai penganut Kristen Ortodok (Koptik). Lihat di sini https://id.wikipedia.org/wiki/Salat_tujuh_waktu dan https://www.kompasiana.com/kupretist/refleksi-tulisan-seputar-kristen-koptik_550b2d4fa3331169102e3bd8
Kelompok ini turut
mengawasi pertumbuhan Muhammad sejak kecil, dan ketika Muhammad menjelang
dewasa, salah satu pemimpin dari kelompok ini yang bernama Waraqah bin Naufal
sengaja menemui Muhammad untuk mengajarkan agama yang disampaikan oleh Isa a.s
sang Avatar. Kisah
kedekatan Rasulullah Muhammand SAW dengan Waraqah bin Naufal seorang pendeta
Nasrani ini juga tercatat dalam beberapa hadis yang sahih. Waraqah bin
Naufal juga yang disebutkan sebagai orang pertama yang membenarkan ajaran agama
Islam. Saya sendiri lebih setuju mengatakan bahwa Waraqah bin Naufal adalah
orang pertama yang memeluk agama Islam, karena hal ini juga merupakan bagian
dari pesan sang Avatar Isa a.s sebelum kenaikannya. Kisah selanjutnya tentang
Rasulullah Muhammad SAW dapat dibaca di berbagai hadis dan literatur, sejak
Rasulullah gemar bersunyi di Gua Hira untuk beribadah (sebelum usia beliau 40
tahun), menerima wahyu dari Allah SWT melalui malaikat Jibril, hingga wafatnya
beliau.
Demikikianlah garis besar sejarah
semua agama yang ada hingga saat ini. Pada hakikatnya
esensi semua agama adalah hampir sama dan baik adanya, karena semuanya
bersumber pada Tuhan YME. Yang berbeda hanyalah cara, ritual dan namanya
saja, atau dapat dikatakan hanya kulit luar atau bungkusannya saja. Penamaan
agama sendiri (Surayana, Sundayana, Hindu, Yahudi, Budha, Kristen, Khonghucu,
dll,) selain Islam, sesungguhnya bukan berasal dari Nabi, Rasul atau Avatar,
melainkan dari para murid/pengikutnya.
PERIHAL MAKNA AGAMA ISLAM
Mungkin ada sebagian pembaca yang
masih bingung perihal makna agama Islam, karena terdapat beberapa pendapat
ulama yang mengatakan bahwa Nabi Ibrahim a.s. dan nabi-nabi lainnya juga sudah
memeluk agama Islam, seperti tercantum dalam Al Qur’an surat Al Baqarah 132:
“Dan Ibrahim telah
mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim
berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini
bagimu, maka janganlah
kamu mati kecuali dalam memeluk agama
Islam".
Ya, memang benar, semua Nabi sejak
Nabi Adam a.s. hingga Nabi Muhammad SAW, termasuk para Avatar semuanya beragama
Islam. Artinya, agama Islam sesungguhnya bukan monopoli dari umatnya Nabi
Muhammad SAW saja, karena esensi ajaran Islam yang bermakna penyerahan diri
kepada Tuhan YME juga merupakan esensi dari semua ajaran agama yang diturunkan
oleh Tuhan YME.
Esensi ajaran Islam tentang penyerahan
diri kepada Tuhan YME ini juga dikenal pada agama-agama lainnya, termasuk agama
dari para leluhur Nusantara (Sundayana, Sunda Wiwitan, Kejawen, Hindu Bali,
Aliran Kepercayaan, dll.). Meskipun demikian,
pada zaman Rasulullah Muhammad SAW inilah ajaran penyerahan diri kepada Tuhan
YME (Islam) ditekankan dan tertulis dalam kitab suci Al Qur’an, kemudian
dijadikan nama agama oleh Rasulullah Muhammad SAW. Karena sesungguhnya
ajaran inilah inti dari pembelajaran spiritual dari Ruh (Diri Sejati) kita
sejak pertama kali agama diturunkan di Alam Ruh.
Dengan demikian, adalah anggapan yang keliru
bila mengatakan untuk menjadi Islam cukup hanya dengan mengucapkan 2 kalimat
syahadat saja. Karena sesungguhnya untuk menjadi Islam
kita harus memiliki tingkat kesadaran (sikap) penyerahan diri seutuh-utuhnya
kepada Tuhan YME, sehingga Tuhan dapat membukakan hati kita untuk mendapat
petunjuk (cahaya)-Nya, sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur’an surat Az
Zumar : 22:
“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah
hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat
cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka
kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat
Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata”.
Dalam Al Qur’an juga dijelaskan
sebagai berikut:
Surat Ali ‘Imran : 85:
“Barangsiapa mencari agama selain agama
Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan
dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.
Surat Ali ‘Imran: 19:
“Sesungguhnya agama (yang
diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah
diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena
kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap
ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”.
Surat Al Maa’Idah: 3
“Pada hari ini telah Kusempurnakan
untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu
jadi agama bagimu”.
Demikianlah pesan dari Tuhan YME yang
disampaikan melalui Malaikait Jibril kepada Rasulullah Muhammad SAW, sebagai
Nabi/Rasul penutup zaman. Tuhan YME
menghendaki kita semua untuk kembali mengingat esensi dari ajaran semua agama
yang pernah disampaikan melalui para Nabi, Rasul dan Avatar, yakni Islam atau
sikap penyerahan diri seutuh-utuhnya kepada Tuhan YME. Karena hanya melalui
penyerahan diri kepada Tuhan YME (Islam), hati kita akan dibukakan untuk
mendapat bimbingan/petunjuk-Nya melalui percikan Dzat (Cahaya)-Nya yang ada
di dalam hati nurani kita. Dan hanya melalui petunjuk/bimbingan-Nya saja kita
dapat memahami dan menyelesaikan pembelajaran spiritual dari Ruh (Diri Sejati)
kita untuk kembali kepada Tuhan YME.
Pada saat ini atau hampir 1.400 tahun
sejak Rasulullah Muhammad SAW wafat, berbagai informasi
ajaran yang ada di setiap agama ini bagaikan kepingan puzzle yang perlu
dikumpulkan agar kita memperoleh informasi secara utuh tentang berbagai ajaran
yang pernah diturunkan Tuhan. Hal ini sudah diduga oleh Rasulullah Muhammad
SAW, sehingga beliau berpesan agar umatnya belajar jauh hingga ke negeri Cina.
Karena beliau juga sudah mafhum, bahwa setiap kali agama diturunkan dan
melewati kurun waktu tertentu selalu terjadi banyak penyimpangan terhadap
ajaran yang disampaikan oleh para Nabi, Rasul dan Avatar. Karena itu adalah
sifat dasar manusia yang selalu tidak pernah puas, suka banyak ide baru, dan
juga banyak memiliki kepentingan.
PERIHAL TURUNNYA NABI ISA A.S., IMAM MAHDI DAN DAJJAL DI AKHIR ZAMAN
Pertanyaan selanjutnya
yang mungkin ada di benak pembaca adalah bagaimana kira-kira
perkembangan agama di masa yang akan datang?
Dalam kitab Weda dan Purana disebutkan bahwa pada akhir zaman Kaliyuga akan diturunkan Avatar ke-sepuluh bernama Kalki yang merupakan penjelmaan dari Dewa Wisnu. Kalki sendiri artinya adalah "Penghancur kejahatan", "Penghancur kekacauan", "Penghancur kegelapan", atau "Sang Pembasmi Kebodohan". Avatar Kalki akan memusnahkan kejahatan dan menghancurkan iblis Kali, kemudian menegakkan kembali dharma dan memulai zaman yang baru.
Dalam beberapa hadis
Rasulullah SAW juga menyebutkan akan turunnya Nabi Isa a.s pada akhir zaman,
yang akan memerangi Dajjal. Hadis Rasulullah ini mirip dengan yang termuat
dalam kitab suci Weda dan Purana, hanya namanya saja yang berbeda, yang satu
menyebutkan nama Kalki, yang satunya lagi menyebutkan Isa a.s. Beberapa ulama
ahli tafsir juga mengatakan bahwa kedatangan Nabi Isa a.s di akhir zaman
disebutkan dalam Al Qur’an surat Az Zukhruf: 61 berikut:
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar
memberikan pengetahuan tentang hari kiamat (akhir zaman)”.
Dan surat An Nisa : 159
berikut:
“Tidak ada seorangpun dari
Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat
(akhir zaman) nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.”
Dalam hal ini saya tidak ingin
memperdebatkan masalah nama dari Avatar ke-10 yang akan datang di akhir zaman,
namun saya percaya bahwa nama yang disebutkan dalam kitab Purana dan Weda
maupun yang disebutkan dalam Al Qur'an bukanlah nama sebenarnya, melainkan nama
simbolik dari Avatar ke-10 yang akan datang/ lahir di akhir zaman.
Apakah saat ini Avatar ke-10 sudah
datang/lahir dan dimana lokasinya?
Berdasarkan tanda-tanda alam yang ada,
kemungkinan besar Avatar ke-10 sudah lahir saat ini. Dan tempat
kelahirannya adalah sama dengan tempat kelahiran Avatar pertama, yaitu di
bumi Nusantara kita tercinta ini. Lokasi persisnya masih dirahasiakan.
Sungguh beruntunglah, kita yang terlahir di bumi Nusantara ini karena akan
menerima ajaran langsung dari Avatar ke-10.
Apakah Imam Mahdi adalah orang yang
sama dengan Avatar ke-10?
Jawabannya tidak sama. Imam Mahdi
dan Avatar ke-10 adalah orang yang berbeda, namun hidup pada satu zaman. Avatar
ke-10 adalah seorang Guru Spiritual dan merupakan perwakilan langsung dari
Tuhan YME. Sedangkan Imam Mahdi nantinya akan menjadi murid dari Avatar
ke-10, serta akan menjadi seorang pemimpin negara (umaro) yang disegani oleh
semua pemimpin negara-negara di dunia. Perihal nama Imam Mahdi yang ada di
berbagai hadis juga sesungguhnya hanya merupakan nama yang bermakna simbolik
saja atau bukan nama sebenarnya.
Apakah Imam Mahdi sudah lahir dan
dimana tempat kelahirannya?
Berdasarkan tanda-tanda alam yang ada,
ya sudah lahir. Tempat kelahirannya, ya sama dengan tempat kelahirannya
Sang Avatar ke-10, yaitu di bumi Nusantara kita ini, dengan lokasi
persisnya juga masih dirahasiakan.
Nah silakan pembaca mempercayai atau
tidak, biarlah waktu yang akan berbicara tentang kebenaran atas jawaban di
atas.
Avatar ke-sepuluh inilah yang nanti
akan kembali mengingatkan dan memurnikan ajaran dari semua agama yang ada saat
ini. Adapun perihal
Dajjal yang disebutkan dalam hadis sesungguhnya juga
merupakan nama simbolik dari kelompok pengikut anti Tuhan (Iblis) yang memang
sudah sejak lama berperan dalam menyesatkan umat manusia dari ajaran Tuhan YME.
Mereka adalah kelompok orang-orang yang banyak memainkan peranan dalam
membentuk opini umat manusia agar tidak mengikuti ajaran Tuhan. Mereka juga berperan
dalam memfitnah orang-orang jujur, orang soleh yang berada di jalan Allah,
membolak-balikan opini bahwa yang benar menjadi salah, dan yang salah menjadi
benar, mengadu domba antara umat beragama agar saling membenci, bermusuhan dan
berperang, serta pembodohan umat manusia agar selalu terjebak dalam urusan
nafsu duniawi.
Dengan demikian, anggapan yang keliru
bila mengatakan bahwa Dajjal ini baru akan terlahir di akhir zaman, karena
sesungguhnya mereka telah ada sejak lama sekali. Namun memang akibat dari
perbuatan Dajjal ini menjadi begitu nyata pada saat ini. Kita melihat bagaimana
umat muslim terpecah belah dan saling berperang. Kita melihat terjadinya
permusuhan antara umat beragama, dalam situasi saling mencurigai, saling
membenci dan saling menyesatkan (mengkafirkan), merasa agamanyalah yang paling
benar, bahkan merasa berhak membunuh umat beragama lainnya dengan balasan
surga. Mereka tidak sadar bahwa mereka telah menjadi pengikut Dajjal.
Demikian juga, kita melihat sebagian
besar umat manusia telah terjebak dengan kesibukan pekerjaan untuk mengejar
keinginan nafsu duniawi yang sesungguhnya hanya sementara. Kita melihat
bagaimana orang-orang bekerja mulai pagi hari hingga larut malam, sehingga
mereka lupa untuk mendidik anak-anaknya, mereka lupa untuk beribadah kepada
Tuhannya. Akibatnya, anak-anaknya terlibat narkoba, menjadi stress, terkena
berbagai penyakit, dll. Semua harta yang diperolehnya tak membawa kebahagiaan
bagi hidupnya, bahkan kita mendengar beberapa orang kaya yang terkenal bunuh
diri karena stress. Kita juga mendengar bagaimana suatu negara adi daya begitu
mendominasi sistem perekonomian dunia. Semua ini disebabkan oleh ulah para
Dajjal ini yang telah menciptakan sistem perekonomian global yang seolah-olah
bagus, namun sesungguhnya hanya menguntungkan bagi pihak/ kelompoknya saja.
Ulah para Dajjal ini juga dapat kita
rasakan di negeri kita tercinta Nusantara. Ditandai dengan maraknya budaya
korupsi pada berbagai
lembaga pemerintahan (eksekutif), lembaga wakil rakyat (legislatif), dan
lembaga penegak hukum (yudikatif). Para koruptor ini mencuri harta rakyat, dan
menjual kekayaan alam, seperti emas, migas, batubara, dll. kepada negara lain
untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya. Mereka tidak peduli bahwa
perbuatannya ini berakibat pada rusaknya perekonomian negara, meningkatnya
pengangguran dan kemiskinan, dan menjadikan negara kita lemah dan terbelakang.
Akibat lainnya negara kita menjadi banyak bergantung pada pinjaman/investor
dari negara lain. Rakyat kita menjadi buruh dari penanam modal (investor)
negara lain. Dan karena tingginya tingkat pengangguran, rakyat kita harus rela
menerima upah yang rendah. Sungguh ironi, negara kita yang memiliki kekayaan
alam berlimpah justru tidak membawa kemakmuran pada rakyatnya. Bahkan saat ini,
sebagian besar rakyat kita bagaikan terjajah di negerinya sendiri.
Ulah para Dajjal di negeri kita
tercinta ini juga dapat kita lihat dengan berkembangnya aliran radikal yang
gencar memprogandakan permusuhan dan kebencian antara umat beragama. Mereka hendak memecah belah
kebhinekaan yang telah ada sejak zaman nenek moyang kita, dengan tujuan
akhir adalah pecahnya negara kita menjadi negara-negara kecil yang lemah.
Mereka lupa bahwa negeri kita dibangun oleh para leluhur kita berdasarkan azas
saling menghormati antara umat beragama. Para leluhur kita yang merupakan
pemeluk agama pertama SURAYANA dan SUNDAYANA dengan tangan terbuka menerima
ajaran agama Hindu, Budha, Kristen dan Islam masuk ke negeri ini, karena mereka
sadar bahwa semua agama adalah baik adanya karena bersumber pada Tuhan YME.
Para leluhur kita telah membangun sendi-sendi
toleransi, dimana semua agama yang masuk ke negeri kita diterima dengan tangan
terbuka, dengan syarat dapat saling menghormati antara umat beragama. Hal ini juga terjadi ketika pertama
kali agama Islam masuk ke negeri kita, yang dibawakan oleh para wali dengan
penuh santun. Para wali bahkan mengadopsi berbagai budaya lokal, seperti wayang
sebagai bagian dari dakwah Islam. Ini disebabkan karena para wali paham esensi
dari ajaran Islam, bahwa agama Islam adalah
"rahmatan lil alamin" atau merupakan rahmat untuk seluruh alam.
Oleh karena itulah, agama Islam dapat diterima oleh sebagian besar masyarakat
Indonesia.
Bila sekarang terdapat sekelompok
orang beraliran radikal yang mengaku sebagai pembela Islam. Apanya yang perlu
dibela? Bukankah agama Islam sudah menjadi agama mayoritas di negeri kita?.
Mereka ini bagaikan pahlawan kesiangan yang lupa sejarah bagaimana para wali
menyebarkan Islam di negeri ini. Dan yang paling menggelikan adalah terdapatnya
sebagian dari kelompok radikal ini yang menganggap sesat ajaran para wali,
dengan dalih bid’ah dan sebagainya. Mereka menyatakan hendak memurnikan ajaran
Islam, namun sesungguhnya mereka tidak paham esensi dari ajaran Islam yang
disampaikan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Mereka tidak sadar
bahwa sesungguhnya mereka telah menjadi pengikut Dajjal yang selalu menanamkan
kebencian di hati manusia. Kita juga jangan lupa bahwa negeri kita dapat
merdeka bukan hanya karena jasa pengorbanan dari pejuang-pejuang beragama
Islam, namun banyak juga pejuang-pejuang beragama lainnya yang telah
mengorbankan nyawanya demi kemerdekaan negeri kita.
Demikianlah tanda-tanda kemunculan
Dajjal di akhir zaman yang sudah dapat kita lihat di mana-mana (baik di dalam
negeri maupun luar negeri). Tanda-tanda
kemunculan Dajjal ini juga sesungguhnya merupakan tanda-tanda kedatangan dari
Avatar ke-sepuluh dan Imam Mahdi.
Terlepas dari apakah pembaca percaya
atau tidak dengan penjelasan saya di atas. Semuanya tidak perlu
diperdebatkan/dipersoalkan, karena sesungguhnya yang terpenting bagi
kita adalah bagaimana sikap kita kepada Tuhan? Apakah saat ini kita
sudah mengikuti ajaran Tuhan yang disampaikan melalui para Nabi, Rasul, dan
Avatar? Apakah kita sudah sungguh-sungguh yakin dan percaya kepada Tuhan?
Apakah kita sudah berlaku jujur dalam segala hal? Apakah kita sudah memberikan
manfaat bagi sesama, bangsa dan negara? Apakah kita sudah sungguh-sungguh
mempelajari esensi ajaran agama, yaitu penyerahan diri kepada Tuhan YME
(Islam), dan mengutamakan Tuhan di atas segalanya?
Ya, yang terpenting
adalah bagaimana sikap kita kepada Tuhan, karena itulah inti
pembelajaran Ruh (Diri Sejati) kita, sehingga alam semesta dan segala
isinya ini diciptakan Tuhan. Kita berulang-ulang kali dilahirkan dan dimatikan (Baca
tulisan saya tentang Reinkarnasi), serta agama-agama diturunkan, hanya
untuk keperluan itu. Agar Ruh (Diri Sejati) kita yakin dan percaya
seutuh-utuhnya kepada Tuhan, bersedia mengakui kesalahan kita, berserah diri
kepada Tuhan dalam segala hal (Islam), serta memilih/mengutamakan Tuhan di atas
segalanya. Sikap
inilah yang akan mengantarkan Ruh (Diri Sejati) kita untuk menerima curahan
rahmat Kasih Sayang Tuhan, sehingga dapat kembali ke tempat terbaik di
sisi-Nya.
Sebagaimana dijelaskan
dalam Al Qur’an Surat Al Fajr : 28 berikut:
“Kembalilah kepada Tuhanmu
dengan hati yang puas (ikhlas) lagi diridhai-Nya”.
Demikianlah sesungguhnya
tujuan akhir dari pembelajaran spiritual kita, yaitu untuk kembali kepada Tuhan
YME,
karena hanya bila Ruh (Diri Sejati) kita kembali kepada-Nya maka kita akan
terbebas dari proses reinkarnasi (dilahirkan kembali).
Kembali cerita tentang Avatar
ke-sepuluh, dari
berbagai sumber menyebutkan bahwa pada akhir zaman
Avatar ke-sepuluh akan memurnikan semua agama yang ada, sehingga hanya ada satu
agama di bumi ini yang benar-benar murni ajaran Tuhan YME. Avatar
ke-sepuluh juga diceritakan akan membunuh Dajjal, dalam pengertian bahwa Avatar
ke-sepuluh akan membuka kedok/topeng dan memerangi Dajjal (kelompok-kelompok
orang yang ingkar kepada Tuhan dan menyesatkan manusia dari ajaran Tuhan YME,
atau disebut juga sebagai Anti Kristus), sehingga akhirnya kelompok Dajjal akan
habis. Dan setelah
itu, dunia akan memasuki zaman kemakmuran. Namun hal ini tidak berlangsung
lama, karena setelah itu akan datang kiamat besar, dimana seluruh alam
semesta dan keberadaan ini akan hancur/lenyap.
Inilah batas waktu dari pembelajaran spiritual kita semua, batas waktu kita untuk mencapai tujuan akhir. Setelah kiamat besar ini tidak ada lagi kesempatan kita untuk mengulang (reinkarnasi), karena semua tempat pembelajaran kita, baik dimensi fisik maupun non-fisik (termasuk surga dan neraka) akan lenyap dalam kejadian kiamat besar. Bila dianalogikan sekolah, maka inilah batas waktu kita mengerjakan soal-soal ujian, selesai atau tidak selesai semuanya dikumpul. Bila dianalogikan permainan video games, maka kiamat ini adalah akhir dari permainan kita atau “game over”.
Perlu diingatkan bahwa kiamat besar, ini adalah batas waktu yang benar-benar
mengerikan, karena bila setelah batas waktu ini kita masih saja tetap ingkar
kepada Tuhan YME, maka Tuhan YME tidak dapat lagi menolong kita. Bagi
orang-orang seperti ini, maka Ruh (Diri Sejati) mereka akan terlempar ke dalam
neraka abadi (neraka jahanam), selama-lamanya. Naudzubillahi mindzalik. Sebagai
catatan, neraka
abadi ini adalah berbeda dengan dimensi neraka yang ada sebelum terjadinya
kiamat besar. Neraka abadi ini adalah sesuatu yang benar-benar mengerikan.
Bahkan para malaikatpun gemetar mendengarnya, karena saking takutnya.
Beruntunglah orang-orang
yang dapat kembali kepada Tuhan YME sebelum terjadinya kiamat besar. Sedangkan untuk mereka yang
belum kembali kepada Tuhan YME, dan ketika terjadinya kiamat besar mereka tetap
teguh beriman (yakin dan percaya) kepada Tuhan, serta berserah diri kepada
Tuhan YME (Islam), maka meskipun tubuh fisik mereka akan lenyap dalam kiamat
besar, namun Ruh (Diri Sejati) mereka akan diselamatkan oleh Tuhan untuk dapat
kembali bersama-Nya. Dengan demikian, setelah terjadinya kiamat besar ini,
hanya terdapat 2 (dua) kemungkinan, pertama Ruh (Diri Sejati) kita diselamatkan
oleh Tuhan untuk dapat kembali bersama-Nya, atau yang disebut surga abadi;
kedua Ruh (Diri Sejati) kita tidak dapat ditolong Tuhan karena ingkar kepada
Tuhan, sehingga Ruh (Diri Sejati) kita akan terlempar ke dalam neraka abadi.
Sebagai penutup catatan ini, ada baiknya kembali saya
mengingatkan kepada para pembaca bahwa saat ini kita sudah
memasuki zaman Kaliyuga yang terakhir. Ini adalah kesempatan terakhir dalam
proses pembelajaran spiritual Ruh (Diri Sejati) kita. Tak ada lagi siklus
Mahayuga setelah ini, karena zaman Kaliyuga terakhir ini akan diakhiri oleh
Kiamat besar, dimana seluruh alam semesta dan keberadaan, baik dimensi fisik
maupun non-fisik akan hancur/lenyap. Artinya tak akan ada lagi tempat bagi
semua mahluk Tuhan, baik manusia, alien, jin, para dewa, serta para malaikat
semuanya akan mati, ketika kiamat besar ini terjadi, kecuali beberapa malaikat
yang Tuhan kehendaki untuk tetap hidup, serta Ruh (Diri Sejati) semua mahluk
yang telah kembali bersama-Nya.
Tuhan menghendaki kita
semua dapat kembali bersama-Nya. Tuhan ingin menyelamatkan kita semua. Namun,
Tuhan juga tidak dapat memaksa, bila kita tetap keras kepala ingkar kepada
Tuhan dan menolak ajaran Tuhan.
Kurang bagaimana Tuhan? Dia Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang menciptakan
kita pada awalnya dalam bentuk Ruh (Diri Sejati) kita, dan menganugerahkan kita
semua dengan percikan Dzat-Nya. Hingga para malaikat diperintahkan bersujud
kepada Ruh (Diri Sejati) kita. Kemudian kita ditempatkan di
tempat terbaik di sisi-Nya (Taman Eden). Namun kita tidak bersyukur, karena
masih mau terbujuk rayu Iblis dan melanggar larangan-Nya. Kemudian kita lari
dari Tuhan dan menolak pertolongan Tuhan. Kemudian karena begitu besarnya Kasih
Sayang Tuhan kepada kita semua, maka Tuhan menciptakan
alam semesta, serta dimensi-dimensi keberadaan dan segala isinya ini untuk kita
semua.
Kemudian Ruh (Diri Sejati)
kita dianugerahkan jiwa dan tubuh fisik oleh Tuhan, sebagai sarana pembelajaran
spiritual Ruh (Diri Sejati) kita. Berulang kali juga
Tuhan menurunkan Nabi, Rasul dan wakil-Nya langsung (Avatar) untuk
mengingatkan dan mengajarkan kita semua untuk yakin dan percaya seutuh-utuhnya
kepada Tuhan, bersedia mengakui kesalahan kita, berserah diri kepada Tuhan dan
ikhlas dalam hal apapun (Islam), serta memilih/mengutamakan Tuhan di atas
segalanya. Agar Ruh (Diri Sejati) kita dapat kembali kepada Tuhan YME
selama-lamanya.
Tuhan Yang Maha Sabar juga telah
memberikan waktu yang sangat panjang (bermilyar tahun) kepada kita semua, agar
kita semua mendapat banyak kesempatan dalam belajar memperbaiki sikap kita
kepada Tuhan.
Berulang-ulang kali kita dilahirkan dan dimatikan (reinkarnasi) agar kita dapat
menyadari semua kesalahan kita. Namun berulang-ulang kali juga kita melakukan
kesalahan yang sama, karena kita selalu dipenuhi oleh nafsu keinginan duniawi
yang tak pernah ada habisnya, kita lupa akan tujuan hidup kita yang sebenarnya
untuk kembali kepada Tuhan YME.
Oleh karena itu, saya hendak mengajak
para pembaca semua di sini agar di kehidupan
kali ini dapat menjadi yang terbaik, dengan menyadari betapa besarnya Kasih
Sayang Tuhan kepada kita semua. Dengan menyadari
begitu banyaknya nikmat dan anugerah yang telah Tuhan berikan kepada kita semua,
dan selalu bersyukur kepada-Nya. Percayalah bahwa Tuhan selalu menghendaki
yang terbaik bagi kita, Dia Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selalu mau
membantu kita dalam segala hal. Namun kita harus menyadari
juga bahwa keinginan kita belum tentu yang terbaik, sedangkan kehendak Tuhan
pastilah yang terbaik. Oleh karena itu, pasrahkanlah semua
keinginan dan persoalan kita kepada-Nya.
Bersungguh-sungguhlah dalam belajar
untuk dapat lebih mengenal Tuhan YME, karena hanya dengan mengenal-Nya kita
akan mendapat bimbingan/petunjuk-Nya.
Janganlah terlalu fanatik, karena sesungguhnya semua agama adalah baik adanya
karena semuanya bersumber pada Tuhan YME. Dan ada baiknya kita juga dapat
mempelajari agama lainnya, karena ini akan membuka dan memperkaya wawasan pengetahuan
kita, serta hal ini sesuai dengan anjuran Al Qur’an dalam Surat Al Baqarah ayat
2 s/d 4, dan anjuran dari Rasulullah Muhammad SAW. Janganlah terburu-buru
antipati terhadap hal-hal yang berbeda dengan ajaran (agama) yang kita anut,
karena bisa saja hal-hal yang kita anggap berbeda ini adalah benar. Janganlah khawatir
bahwa kita akan tersesat, karena selama niat kita baik untuk belajar lebih
mengenal Tuhan YME, pastilah Tuhan akan membantu dan membimbing kita.
Lepaskanlah semua konsep-konsep, dan doktrin-doktrin
ajaran yang selama ini membelenggu kita, karena semua itu akan menjadi
penghalang kita untuk menjangkau ilmu pengetahuan dan ajaran Tuhan yang Maha
Luas dan tak ada batasnya.
Konsep-konsep dan doktrin-doktrin ini sama sekali tidak akan membantu kita
dalam mengenali kebesaran Tuhan YME. Karena ilmu pengetahuan
dari Tuhan Yang Maha Luas hanya dapat dipahami atas berkat dan bimbingan/
petunjuk dari Tuhan sendiri, melalui percikan Dzat-Nya yang ada di dalam hati
kita masing-masing. Bagaimana cara menggunakan hati kita? Inilah yang perlu
kita pelajari secara seksama, dan memerlukan bimbingan dari seorang Guru yang
mumpuni.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat.
- SEKIAN -
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Sang Hyang Watu Gunung Ratu Agung Manik Maya, apakkah tokoh yg sama dengaaann Nabi Adam AS?
BalasHapusmakasih udah share yah kak
BalasHapusselongsong sosis